Visi dan Misi dalam perspektif Pilpres 2014

VISI DAN MISI DALAM PRESPEKTIF PILPRES 2014

Sebangsa dan setanah air, setelah pemilu legislatif selesai seluruh rakyat Indonesia mulai diramaikan dengan hingar bingarnya pemilu untuk PILPRES, pemilihan presiden periode 2014-2019. Komisi Pemilihan Umum pun sangat super sibuk. Karena jarak antara pemilu pileg dengan pemilu pilpres kurang dari 3 bulan saja. Padahal ini adlaah hajat besar yang sangat luar biasa dan periodenyapun 5 tahun sekali.

Dari hasil pileg april 2014 lalu, ada 3 partai pemenang pemilu lalu, yaitu PDIP, Golkar dan Gerindra. Dari hasil tersebut muncul wacana pencapresan dari masing masing peserta pemilu tersebut, dan akhirnya ada 2 (dua) calon yang diusung untuk pilpres tanggal 9 juli 2014 yang akan datang.

Saya tidak mempermasalahkan siapa Capres-Cawapres yang diusung dan yang akan memenangkannya. Hanya yang akan saya tinjau adalah aktivitas kampanye yang dilaksanakan oleh kedua capres-cawapres dan program debat capres-cawapres yang dilakukan oleh KPU. Hal tersebut dilakukan agar para pemilih lebih mengenal rencana calon presiden dan wakil presiden jika mereka terpilih pada periode kerja 2014-2019.

Dalam debat pertama semua calon presiden dan wakil presiden memunculkan "VISI dan MISI" jika mereka terpilih. Ini problem utamanya. Dan pada debat ke-2 hal tersebut dikemukan kembali oleh kedua calon untuk bisang ekonomi. Ini menimbulkan pertanyaan yang sangat luar biasa dalam diri saya. Apakah benar dan bisa semua calan melakukan hal tersebut? Apakah benar visi dan misi mereka sesuai dengan perundang undangan negara kita?

Subhanallah, hari rabu 18 Juni 2014 lalu dengan ijin Allah eyang kakung Soekarno sang pendiri negara ini muncul dan menerangkan hal yang menjadi pertanyaan dasar yang sangat mengganggu tersebut. Sebelum melanjutkan cerita apa yang akan disampaikan eyang kakung, saya coba cari referensi tentang apa visi dan misi itu, agar tidak bias dan bisa ditangkap oleh semua kalangan.

VISI secara sederhananya adalah sasaran atau tujuan yang ingin dicapai. Dan MISI adalah cara yang digunakan untuk mencapainya. Setiap institusi pasti memiliki visi dan misi agar bisa berjalan dan bertahan dan memiliki arah dalam setiap aktivitasnya.

Visi, sasaran atau tujuan yang ingin dicapai....Inilah yang kemudian diterangka oleh eyang kakung. Para pendiri bangsa ini ketika akan memproklamirkan negara sudah memikirkan dan merumuskan visi dan misi dari pemerintahan yang akan didirikan. Diprokalmirkanlah landasan negara Indionesia "Pancasila" dan landasan hukumnya adalah "UUD 1945".

Itulah visi negara kita, harusnya menjadi visi semua yang menjabat Presiden dinegara kita. Kenapa capres yang sekarang berdebat memunculkan visi mereka jika terpilih menjadi presiden. Ini salah menurut eyang kakung. Visi sudah jelas, semua sudah termaktub dalam butir butir Pancasila. Itu VISI-nya semua Presiden Indonesia, karena kita masih berlandaskan Pancasila bukan yang lain. Jika memunculkan visi diluar itu berarti mereka akan merubah negara ini, merubah landasan negara ini. Apa pantas mereka dan semua tim suksesnya membangga banggakan visi yang diusungnya. 

Kalau misi jitu juga jelas, yaitu "UUD 1945" dengan seluruh pasal pasalnya. Itu MISI yang sangat luar biasa, jadi jangan bawa visi dan misi baru, karena semua visi dan misi sudah dirancang oleh para pendiri bangsa ini. Siapapun anda dan siapapun pengusung anda...."JANGAN BUAT VISI DAN MISI BARU" bagi negara yang kita cintai ini, tapi buatlah rencana kerja sebagai penjabaran misi yang termaktub dalam pasal pasal UUD negarakita untuk bisa mewujudkan visi negara kita Indonesia merdeka sesuai yang tercantum dalam landasan negara kita "PANCASILA" dengan falsafah "Bhineka Tunggal Ika", tidak ada diskriminasi, tidak ada perbedaan, semua harus bersatu dalam satu kesatuan NKRI......

Terimakasih eyang kakung, walau eyang sudah dianggap oleh negara ini sudah wafat, tapi bagi saya eyang tetap hidup dan tetap menjelaskan hal hal mendasar tentang negara dan juga penyimpangan mereka yang mengatakan diri mereka pemimpin bangsa dengan segala keinginan mereka. Dengan membawa bawa nama eyang untuk mencapai popularitas dan mendapatkan simpati.....tapi retorika perjuangan mewujudkan visi Pancasila dan misi UUD 1945 harus terus berjalan dan harus tetap membahana di negeri yang dianugrahkan Allah SWT kekayaan yang luar biasa.......