Selasa, 17 Juni 2014

Hikmah PPDB 2014 di Kota Bandung

Hikmah dibalik PPDB 2014 di Kota Bandung

Hari Sabtu tanggal 14 Juni 2014 yang lalu membuat sedikit hati ini jadi tegang. Hari itu anak bungsuku si ragil akan menanti pengumuman kelulusannya dari SMP tempat dia belajar selama 3 tahun. Gimana nggak tegang, sebab selama sekolah prestasinya sangat biasa biasa saja. Ditambah lagi dengan kegemarannya bermain games on line dan komunitas anime membuatnya hampir tidak ada waktu untuk serius belajar. 

PPDB adalah kepanjangan dari Penerimaan Peserta Didik Baru. Di tahun 2014 ini konsep PPDB di Kota Bandung mengalami perubahan kebijakan yang cukup berbeda konsepnya. Konsep tersebut sedikit lebih meningkatkan prioritas PPDB nya bagi warga kota Bandung. Diantaranya :
  • Tidak mengenal lagi sistem klusterisasi
  • Mulai diberlakukan sistem rayonisasi
  • Adanya Fator pengali (1.1xUN) jika peserta didik baru memilih sesuai rayon tempat tinggalnya
  • Peningkata kuota bagi warga kota Bandung yang memiliki SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) sebesar 20%
  • Lebih ketat dalam persyaratan untuk siswa yang melalui jalur prestasi (kuota tetap 5%)
  • Kuota bagi warga diluar kota Bandung (sesuai KK dan KTP orang tua) tetap 10% (tahun lalu tidak berdasarkan KTP dan KK)
  • Kuota murni warga kota Bandung sesuai hasil UN sebesar 65
Kenapa kebijakan PPDB baru ini diberlakukan di kota Bandung seperti demikian. Kami menilai mungkin ini merupakan apresiasi Pemerintah Kota Bandung untuk warganya yang sudah menjadi kontributor sebagian dari peningkatan Pendapatan Asli Daerah, dan juga untuk lebih merangsang pemerintah Kabupaten dan Kota lain disekitar kota Bandung untuk meningkatkan jumlah sekolah di wilayah masing masing sesuai dengan peningkatan jumlah penduduknya. Dan juga untuk merangsang sekolah di masing masing rayon untuk meningkatkan kualitas sekolahnya agar lebih baik dimasa masa yang akan datang.

Sukses PPDB juga merupakan kun ci sukses pemerintah Kota Bandung dalam meningkatkan kualitas anak didik agar apa yang dicanangkan Wali Kota Bandung untuk menjadikan Bandung Kota Juara bisa terwujud secara sistematik, sehingga bukan juara yang instan tetapi juara yang sesungguhnya yang terbina sejak dini sejak anak usia dini, dan mengejar sistem pembinaan wajib belajar yang semakin berkualitas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar